Assalamu'alaikuum~
Balik lagi nih guee, banyak bangeeeut tugasnya. Dan disini aku mau bahas salah satu dari beberapa tugas sekolah gue yang bejibunn. Yaitu, Bahasa Jawa! Disini aku mau bahas tentang adat dari daerah Klaten, Jawa Tengah, spesifik lagi di daerah Jatinom. Nama adat ini adalah YAQOWIYU. Ada yang sudah tau?
*Yaqowiyu berasal dari kata "Ya Qowiyyu" yang berarti Allah Yang Maha Perkasa.*
*Yaqowiyu berasal dari kata "Ya Qowiyyu" yang berarti Allah Yang Maha Perkasa.*
Upacara Ongkowiyu atau yang lebih dikenal dengan upacara Yaqowiyu adalah salah satu tradisi yang berasal dari daerah Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Upacara ini ditandai dengan disebarnya kue apem (sebuah kue bundar dari tepung beras dengan potongan kelapa di tengahnya) kepada masyarakat setempat. Biasanya pada berebut tuh, friend! Masyarakat yang menghadiri juga ribuan! Disebarnya kue apem ini dari atas menara gitu. Oh iya, sekedar buat tau aja, kue "apem" berasal dari bahasa Arab yaitu "Afwun" yang berarti maaf/ampunan.
![]() |
Lautan manusia |
Upacara tradisi ini biasa diadakan di bulan Sapar dalam tanggalan Jawa / Shafar dalam tanggalan Hijriyah. Masyarakat sering menyebutnya dengan Saparan. Jadi pas banget nih, buat yang kebetulan lagi liburan atau piknik gitu di Jatinom pas bulan Sapar, bisa lihat ini tradisi unik :D
![]() |
Sekitar 5000 ton kue apem disebar di lapangan Sendang Plampeyan, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Jumat (13/1) th 2012 |
Aku sendiri belum pernah yaah ikutan tradisi ini, tapi kayanya seru nih! hahaha sambil nulis ini, sambil tanya-tanya juga sama Bundaku, berhubung Bunda juga dari Klaten :D
Tradisi ini ingin mengingatkan umat manusia agar selalu mohon ampunan kepada Allah SWT. Selain itu, tradisi ini juga mengajarkan semangat bersedekah dan nilai persaudaraan.
Sejarah eh sejarah, waktu duluuuu itu, ada seorang ulama besar keturunan Prabu Brawijaya yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa, terutama berpusat di wilayah Jatinom, Klaten, yang bernama Ki Ageng Gribig. Peninggalan Ki Ageng Gribig yang hingga kini masih dapat dilihat adalah Masjid Besar Jatinom dan juga upacara Yaqowiyu itu sendiri.
Penyusunan gunungan apem juga ada artinya, friend. Apem disusun menurun seperti sate, 4-2-4-4-3, yang artinya jumlah rakaat dalam shalat Isya', Shubuh, Dhuhur, Ashar, dan Maghrib.
Tetapi, setelah aku teliti gitu ya, ternyata susunannya nggak pasti urut kayak tadi, sobat. Bisa aja kayak yang di gambar atas, susunannya bisa dilihat (menurun), 2-4-4-3-4. Tetep memiliki arti yang sama kok, 2 untuk rakaat shalat Shubuh, 4 untuk Dhuhur, 4 untuk Ashar, 3 untuk Maghrib, dan 4 lagi untuk shalat Isya'.
Hmm, sekian dulu mungkin ya post hari ini. Semoga bermanfaat, friend :)
Wassalamu'alaikum~
berbagai sumber
Penyusunan gunungan apem juga ada artinya, friend. Apem disusun menurun seperti sate, 4-2-4-4-3, yang artinya jumlah rakaat dalam shalat Isya', Shubuh, Dhuhur, Ashar, dan Maghrib.
![]() |
Sluuurp |
Tetapi, setelah aku teliti gitu ya, ternyata susunannya nggak pasti urut kayak tadi, sobat. Bisa aja kayak yang di gambar atas, susunannya bisa dilihat (menurun), 2-4-4-3-4. Tetep memiliki arti yang sama kok, 2 untuk rakaat shalat Shubuh, 4 untuk Dhuhur, 4 untuk Ashar, 3 untuk Maghrib, dan 4 lagi untuk shalat Isya'.
Hmm, sekian dulu mungkin ya post hari ini. Semoga bermanfaat, friend :)
Wassalamu'alaikum~
berbagai sumber